PembekalanBintal Kejuangan kepada peserta Calon Perwira Remaja (Capaja) Tingkat IV AAL sebagai calon-calon pemimpin masa depan yang dapat menjawab tantangan kedepan yang semakin kompleks karena seorang Pemimpin adalah sebagai "Leader" yang mempunyai tugas diantaranya Pertama loyalitas terhadap pimpinan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Peran pemuda dalam setiap episode sejarah kehidupan suatu bangsa telah terbukti nyata. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas peran pemuda dalam proses perubahan suatu bangsa. Bukan hanya sejarah bangsa modern namun bangsa-bangsa atau kaum terdahulu pun tidak terlepas dari kontribusi pemuda di Yusuf Al-Qardhawi seorang ulama besar Indonesia berkata,"Apabila ingin melihat suatu negara di masa depan, maka lihatlah pemudanya hari ini." Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peranan besar dan penting bagi suatu bangsa. Terlebih di masa yang akan datang, kenapa? Karena generasi mudalah yang kelak akan menjadi pemimpin, yang akan meneruskan estafet sejarah kehidupan menggantikan para pemimpin yang telah menjadi tidak disangsikan lagi, begitu banyak peran pemuda bagi bangsa ini, bahkan bagi dunia. Sejarah telah mencatat, bagaiamana Sutan Syahrir berperan besar dalam sejarah kemerdakaan bangsa Indonesia. Bagaimana Mark Zukerberg, Lary Page dan Sergey Brein yang begitu memiliki peranan besar dalam merubah peradaban dunia. Atau kisah pemuda Ibrahim yang berani memberontak dan bertindak revolusioner untuk memperbaiki tatanan sistem masyarakat yang sudah rusak. Kisah Ash-habul Kahfi para pemuda penghuni gua adalah bukti nyata bahwa pemuda selalu punya peran dalam merubah kondisi suatu bangsa yang tertindas oleh kesewenang-wenangan penguasa. Selain itu, para nabi dan rasul adalah contoh teladan peran pemuda dalam merubah suatu bangsa. Seperti yang dikatakan Michael H. Hart seorang penulis Barat terkenal, dalam bukunya "The 100 a Ranking of The Most Influential Persons in History" menuliskan bahwa Nabi Muhammad sebagai pemimpin yang paling berpengaruh di dunia. Lantas pertanyaannya, generasi muda seperti apa yang ideal menjadi pemimpin masa depan? Apakah semua anak yang disebut muda berdasarkan usia, seperti yang tertera dalam UU No. 40 tahun 2009 tentang kepemudaan, bahwa pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun. Apakah hanya berdasarkan usia saja, atau ada penialain lain yang lebih signifikan dalam menunjukkan kriteria pemuda ideal untuk pemimpin bangsa di masa depan. Karena secara psikologis, usia 16-30 tahun adalah masa transisi seseorang dari kanak-kanak menuju kedewasaan. Di mana sedang dalam pencarian jati diri, mengeksplor, dan mencari bekal yang berkualitas demi kehidupan di masa depan. Selain itu pemuda juga memiliki sifat kritis atas hal-hal yang mereka temukan belum baik, karena sifat mereka yang peka dan revolusioner. Dengan segala kelebihan yang dimiliki pemuda inilah yang menyebabkan pemuda menjadi harapan suatu bangsa agar menjadi bangsa yang lebih baik di masa yang akan datang. Namun, sebagai manusia biasa, pemuda tetap memiliki sisi negatif. Misalnya, dari segi emosional, pemuda sangat berapi-api dan ingin mencoba sesuatu hal yang baru tanpa takut akan risiko sehingga mereka perlu dukungan dan arahan yang benar dari orang tua dan lingkungan hal tersebut, tentu didapat bahwa pemuda yang berkualitas, pemuda yang memiliki daya saing adalah harapan besar untuk masa depan yang lebih baik. Pemuda yang memiliki pendidikan berkualitas dan mempunyai jiwa leadership. Karena menjadi pemimpin bukanlah suatu hal yang mudah. Harus mampu memaksimalkan kemampuan, sikap, naluri dan ciri-ciri kepribadiannya sehingga mampu mendorong orang-orang yang dipimpinnya untuk dapat saling bekerja sama mencapai satu menjadikan pemuda ideal menjadi pemimpin yang berkualitas di masa depan, tentu diperlukan penunjang yang baik. Seperti pendidikan yang mumpuni, juga aksesnya sehingga pemuda memiliki bekal yang cukup untuk membentuk karakter pemimpin yang sayangnya, untuk mencapai akses pendidikan yang dibutuhkan, terkadang masih menjadi kendala bagi beberapa kalangan. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari akses, fasilitas hingga permasalahan ekonomi. Terlebih untuk wilayah terpencil dan kalangan ekonomi rata-rata ke bawah. Di tengah pelik pendidikan, justru disinilah Tanoto Foundation hadir, menjadi secercah mata air, memberikan akses pendidikan dalam bentuk beasiswa. "Tanoto Foundation tidak hanya memberikan dukungan keuangan, namun juga menyiapkan penerima beasiswa agar siap menjadi menjadi pemimpin masa depan Indonesia. Tanoto Foundation juga terus berkomitmen dalam mendukung pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan dan memajukan pendidikan Indonesia sebagai salah satu bagian penting dari upaya tersebut," tegas Anderson Tanoto, Anggota Dewan Pembina Tanoto berperan aktif dalam pengembangan pendidikan di Indonesia, memberikan beasiswa secara sistematis kepada peserta didik yang benar-benar berkualitas. Sehingga ke depan diharapkan lahir generasi muda yang memiliki daya saing, dan menjadi pemimpin yang acara tahunan Tanoto Scholars Gathering yang mengusung tema "Learn and Lead." Dari tema ini terlihat Tanoto Foundation ingin memberikan pemahaman pada generasi muda agar dapat menggunakan berbagai kesempatan untuk terus belajar dan senantiasa mengembangkan kemampuan untuk menjadi pemimpin yang baik. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
DutaBesar Inggris Mark Canning menjadi tuan rumah dalam acara perayaan pemberian penghargaan kepada 21 pelajar Indonesia yang Indonesia Merayakan Keberhasilan Calon Pemimpin Masa Depan
SURABAYA, – Saat ini, Indonesia dan seluruh negara lain di dunia telah memasuki era revolusi industri Era yang ditandai dengan pemanfaatan robot pada sektor industri. Tak hanya itu, di era ini pun muncul Internet of Things IoT, big data, artificial intelligence, dan berbagai teknologi satu sisi perkembangan teknologi itu bermanfaat bagi keberlanjutan sektor industri. Sebaliknya, revolusi industri dapat menghilangkan banyak jenis pekerjaan. Agar tidak terdampak tersebut, setiap individu, termasuk generasi muda, sebaiknya membekali diri mereka dengan future skill. Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Galuh Paskamagma menjelaskan, future skill adalah kemampuan untuk beradaptasi dan mencapai sebuah prestasi dalam situasi yang kompleks dan cepat berubah. Adapun future skill terdiri dari dua jenis, yakni hard skill atau ilmu yag dipelajari lewat pendidikan formal. Selain itu, soft skill atau keterampilan lunak yang biasanya didapatkan di luar pendidikan formal. Salah satu soft skill yang perlu dikembangkan sebagai bekal untuk menghadapi perubahan yang dibawa revolusi industri adalah leadership atau kepemimpinan. Galuh mengatakan, leader adalah seseorang yang mampu membawa pengikutnya ke masa depan yang lebih baik. Lalu, apa yang dibutuhkan dan harus dilakukan seorang leader untuk mencapai masa depan lebih baik? Pentingnya visi Menurut Galuh, di masa mendatang dibutuhkan pemimpin yang memiliki visi serta grit atau kegigihan untuk mewujudkan visinya tersebut. Visi adalah deskripsi atau gambaran tentang masa depan lebih baik yang dimiliki oleh setiap leader atau pemimpin untuk kelompoknya. Dengan kata lain, visi merupakan sesuatu yang ingin dicapai dikemudian hari. Galuh mengungkapkan, visi dapat diibaratkan sebagai penunjuk jalan untuk bisa sampai ketempat tujuan. “Misalnya, ketika seseorang mendapat rintangan di tengah-tengah perjalanannya, visi dapat membimbingnya terus mencari jalan keluar untuk sampai ketujuan. Entah harus belok ke kiri, kanan, atau mengambil jalan berputar,” terang dia. Namun demikian, merumuskan visi ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Terdapat dua komponen yang harus seorang pemimpin miliki sebelum menciptakan visi yang baik. “Komponen pertama itu ada core ideology yang terdiri dari core value dan core purpose. Lalu yang kedua itu visionary goal,” terang Galuh di acara Leadership Development Djarum Beasiswa Plus 2019/2020, di Hotel Harris Gubeng, Surabaya, Minggu 9/2/2020. Ia menerangkan, core value merupakan prinsip hidup yang akan terus dipegang teguh oleh setiap pemimpin apapun yang terjadi. Prinsip ini bisa bermacam-macam. Contohnya, selalu berlaku jujur dalam segala situasi. Kemudian, core purpose adalah tujuan inti atau alasan mengapa individu ada dan hidup di Galuh, tujuan itu tidak mungkin bisa 100 persen diraih. Namun demikian, tujuan ini jugalah yang akan terus diperjuangkan dan membuat setiap pemimpin terus bergerak ke arah lebih baik. Komponen terakhir adalah visionary goal. Menurut perempuan berusia 25 tahun itu, visionary goal merupakan tujuan apa yang ingin dicapai. Tujuan itu, ia melanjutkan, dapat diimajinasikan oleh siapa saja, mudah dikomunikasikan, membutuhkan 10-15 tahun untuk dicapai, dan menantang. “Menantang di sini maksudnya, hal yang menimbulkan rasa ragu apakah kita dapat menaklukannya atau tidak. Namun, di satu sisi, kita terus memacu diri untuk bisa menaklukan tantangan tersebut di masa mendatang,” kata dia. Galuh melanjutnya, kemampuan untuk terus gigih berjuang mewujudkan visi itulah yang dinamakan grit. Bahkan, grit bisa menjadi indikator kesuksesan seseorang yang lebih baik dari talenta atau skill kemampuan. DEA WIDIARINI Salah satu Beswan Djarum, Theodorus Bima saat menjelaskan visi yang dirancangnya di acara Leadership Development, Djarum Beasiswa Plus batch IV angkatan 2019/2020, yang diselenggarakan di Hotel Harris, Gubeng, Surabaya, 9-12 Februari 2020. “Kita sering mendengar kalau talenta itu menjamin kesuksesan. Padahal, kesuksesan seseorang belum tentu berhubungan dengan talenta atau skill, melainkan pada usaha yang dilakukan,” terang perempuan berambut panjang itu. Talenta dan skill yang ditambah dengan usaha serta kerja keras, niscaya akan menghasilkan kesuksesan. Tak hanya itu, grit juga datang dari passion dan tujuan untuk mencapai visionary goal. Untuk memiliki grit memang tidak mudah, namun bisa dilatih. Caranya dengan terus melatih growth mindset atau keinginan untuk terus belajar. Hal-hal itulah yang ingin Djarum Foundation tanamkan kepada para penerima beasiswa Djarum Beasiswa Plus, yang biasa disebut Beswan Djarum. Dalam acara Leadership Development itu, para Beswan Djarum tampak sangat antusias mempelajari apa itu visi dan cara mewujudkannya. Bahkan, mereka dengan semangat mencoba merumuskan visi mereka sendiri sesuai dengan materi yang diberikan Galuh. Salah satunya, Ni Putu Rila Aristariana 22, mahasiswi asal Universitas Warmadewa, Bali. Perempuan berkaca mata ini mengaku mendapat sudut pandang baru tentang apa itu visi. “Awalnya saya tahu arti visi itu apa, tapi tidak pernah tahu ternyata visi yang benar itu seperti apa. Contohnya, saat membuat visionary goal itu kan kita harus tahu deadline-nya kapan. Harus punya imajinasi dan kemampuan yang mumpuni buat mencapai visinya itu,” ujar Rila. Sebagai informasi, Djarum Beasiswa Plus merupakan wujud peran aktif Djarum Foundation dalam memajukan pendidikan Indonesia melalui program beasiswa prestasi. Selain mendapatkan dana pendidikan selama satu tahun, para Beswan Djarum juga mendapatkan berbagai macam pelatihan soft skill atau keterampilan lunak. Pelatihan tersebut meliputi, Character Building, Leadership Development Competition Challenges, International Exposure, serta Nation Building. Tujuan pelatihan itu, yakni menyerasikan hard skill dari perguruan tinggi dengan berbagai keterampilan lunak. Dengan pelatihan tersebut, para Beswan Djarum diharapkan dapat menjadi pemimpin masa depan bangsa yang cakap secara intelegensia maupun emosional.
PSIDEMPUAN : Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga, Majelis Ulama Islam (MUI) Kota Padang Sidempuan beri pencerahan sekaligus pembekalan kepada remaja dalam menghadapi dan meraih masa depan, Rabu (6/7).Pembekalan dan pencerahan dalam menghadapi dan meraih masa depan yang digelar di Aula Kantor MUI, Jl. HT. Rizal Nurdin, Palampat, Padang Sidempuan dibuka Ketua Umum DP MUI Padang
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hadirnya program merdeka mengajar episode 5 tentang program guru penggerak telah mengisyaratkan pola pendidikan dan pelatihan guru yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang akan mengangkat harkat dan martabat pendsidikan di penggerak adalah ujung tombak perubahan transformasi Pendidikan di Indonesia, oleh karena itu guru penggerak harus memiliki dan menghayati enam profil pelajar Pancasila. Keenam profil yang harus dimiliki guru pemngerak itu adalah 1 beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia hal ini menunjukkan bahwa guru penggerak memiliki morallitas, integritas, dan spiritualisme yang tinggi; 2 kreativitas, guru penggerak harus memiliki kemampuan berkarya, kemampuan untuk menemukan jalan-jalan yang tidak konvensional, kemampuan beradaptif terhadap perubahan dan juga senantiasa berinovasi; 3 bergotong-royong, guru penggerak harus memliki kompetensi dalam berkolaberkebhinekaan global, guru penggerak borasi dan bekerja sama sebagai suatu tim yang Tangguh; 4 berkebhinekaan global, artinya guru penggerak harus mempunyai rasa hormat terhadap perbedaan, mencintai keberagaman nasional, mempunyai spirit nasionalisme yang tinggi, dan saling mencintai sesama etnisitas, sesama agama; 5 kemampuan bernalar kritis, artinya guru penggerak harus memiliki kemampuan memecahkan permasalahan, kemampuan berpikir secara kritis, kemampuan memproses informasi secara kritis dan juga kemampuan berpikir secara terstruktur dan kuantitatif; 6 kemandirian, yaitu kemampuan mencari ilmu sendiri secara mandiri proaktif melaksanakan tugasnya, serta memiliki pemikiran yang mandiri sehingga tidak mudah tergoyahkan atau tidak mudah mempercayai informasi. Program guru penggerak sebenarnya adalah suatu program Identifikasi dan pelatihan serta pembibitan calon pemimpin-pemimpin pendidikan di masa depan dimana guru penggeak adalah agen-agen perubahan yang di masa depan yang akan menjadi calon-calon kepala sekolah, calon-calon pengawas sekolah, dan calon-calon pelatih-pelatih program pelatihan guru. Guru penggerak bukan hanya sebagai guru yang baik tetapi merupakan guru yang selain memiliki semua karakteristik guru yang baik juga mempunyai kemampuan untuk memimpin, kemampuan untuk berinovasi melakukan perubahan sehingga dia bisa mendorong peserta didik untuk tumbuh secara holistik mengikuti profil pelajar Pancasila. Guru penggerak tidak hanya berfikir tentang kurikulum yang ditentukan tetapi dia juga akan melihat apa saja standar pencapaian profil pelajar Pancasila dan bagaimana merubah semua aktivitas belajar untuk menjaga keutuhan 6 profil pelajar Pancasila tersebut. Guru penggerak akan termotivasi untuk menjadi coach mentor bagi guru-guru lain di dalam sekolahnya bahkan di luar sekolah dan mereka menjadi agen perubahan di dalam ekosistem Pendidikan .Proses rekruitmen guru penggerak adalah bagi guru-guru terbaik baik PNS, P3K, ataupun guru honorer, dimana setelah mereka lulus sebagai guru penggerak akan dilatih potensi kepemimpinannya sehingga mereka memiliki potensi mentorship untuk membantu guru-guru lain dan membantu melakukan perubahan di masing-masing satuan pendidikannya. Jadi pada saat mereka lulus kemendikbud akan berkomitmen dengan semua pemerintah daerah, semua kepala dinas untuk memastikan bahwa guru penggerak ini akan bisa berdampak besar didalam lingkungan sekolahnya dan juga menjadi bibit-bibit yang akhirnya menjadi kepala sekolah penggerak, pengawas penggerak, dan juga pelatih guru-guru. Lebih lanjut Direktur Jenderal GTK, Iwan Syahril menyatakan bahwa proses pendidikan dan penilaian Guru Penggerak berbasis dampak dan bukti. "Proses kepemimpinan sangat penting dan dalam proses pengembangan kepemimpinan hal ini merupakan hasil berbagai macam studi dan pendekatan andragogi atau pembelajaran orang dewasa dimana pelatihan lebih fokus kepada on the job learning. Artinya, pembelajaran yang relevan dan kontekstual sehingga memberi dampak sebaik-baiknyaDalam pelatihan guru penggerak diberikan tiga modul pelatihan. Paket Pertama adalah Paradigma dan Visi Guru Penggerak dengan materi refleksi filosofi pendidikan Indonesia - Ki Hadjar Dewantara, nilai-nilai dan visi Guru Penggerak, dan membangun budaya positif di Sekolah. Paket Kedua adalah Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid dengan materi pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, dan pelatihan coaching. Paket Ketiga adalah Kepemimpinan Pembelajaran dalam Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah berisi materi tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, dan pengelolaan program sekolah yang berdampak pada visi Merdeka Belajar, Guru Penggerak diharapkan dapat mencetak sebanyak mungkin agen-agen transformasi dalam ekosistem pendidikan yang mampu menghasilkan murid-murid berkompetensi global dan berkarakter Pancasila, mampu mendorong transformasi pendidikan Indonesia, mendorong peningkatan prestasi akademik murid, mengajar dengan kreatif, dan mengembangkan diri secara aktif. Guru Penggerak bisa berperan lebih dari peran guru saat dapat disimpulkan bahwa Guru Penggerak itu merupakan program transformasi kepemimpinan sekolah. Di mana guru-guru penggerak akan diidentifikasi dan dilatih untuk menjadi calon-calon Kepala Sekolah, pengawas dan pengajar guru di masa depan ini diperkuat dengan hadirnya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 40 Tahun 2021 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala peraturan tersebut salah satu syarat bagi guru yang diberi penugasan sebagai kepala sekolah adalah harus memiliki sertifikat guru penggerak. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Mahasiswa adalah pelajar terpilih yang berprestasi. 15 - 20 tahun mendatang negara ini adalah milik kalian semua, semoga, kalian akan menjadi pemimpin yang amanah karena telah dilatih dan memiliki ilmu pengetahuan serta moral yang baik. Menhan: Generasi Muda Calon Pemimpin Masa Depan Miliki Peran Strategis dalam Bela Negara ; Menhan

Prolog Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan meletakkan secara jelas fungsi dan peran strategis dari pemuda dalam hal pemimpin dan kepemimpinan. Dalam konteks itu, pemuda perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan untuk mewujudkan pembangunan nasional di mana diperlukan pemuda yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, cerdas, mandiri dan profesional. Bahkan, untuk membangun pemuda diperlukan pelayanan kepemudaan dalam dimensi pembangunan di segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Repulik Indonesia Tahun 1945. Pelayanan kepemudaan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik pemuda, yaitu memiliki semangat kejuangan, kesukarelaan, tanggung jawab, dan kesatria, serta memiliki sifat kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis dan futuristik. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta masyarakat berkewajiban untuk bersinergi dalam melaksanakan pelayanan kepemudaan ini. Pada hakikatnya pemerintah melalui UU Kepemudaan ini berkeinginan untuk melahirkan sosok pemimpin muda sebagai calon pemimpin masa depan yang diharapkan dapat menjawab segala tantangan dan masalah secara cepat dan tuntas. Sejak masa lalu dalam sejarah bangsa Indonesia telah banyak sekali tokoh pemuda yang kemudian lahir sebagai pemimpin besar di masa perjuangan kemerdekaan. Di antaranya seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Natsir, dan sebagainya. Pembicaraan tentang pemimpin dan kepemimpinan sama tuanya dengan keberadaan manusia di bumi. Permasalahan pemimpin dan kepemimpinan tidak akan pernah redup, lenyap, atau hilang dari setiap diskursus pada setiap seminar, dan bahkan telah menjadi sebuah bidang studi yang diajarkan. Karakteristik Pemimpin Muda Dari banyaknya diskursus tentang konsep pemimpin atau kepemimpinan, satu hal yang menarik untuk dibahas adalah soal karakter pemimpin atau syarat yang harus dimiliki oleh setiap orang yang akan menjadi pemimpin. Karakter pemimpin yang dimaksud itu mesti terbentuk melalui proses yang lama, ditunjang oleh praktik langsung memimpin, dan penerapan ilmu karakter yang membentuk gaya kepemimpinan. Namun, untuk dapat membina jiwa dan karakter kepemimpinan bagi para generasi muda tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan karena memerlukan usaha yang nyata dan pendekatan yang terus-menerus sejak dini. Untuk membentuk pemimpin muda mumpuni yang berkualitas, generasi muda hari ini perlu memiliki jiwa kompetisi dengan bangsa lain. Sosok calon pemimpin muda masa depan, bukan hanya pandai dalam hal intelektualitas tetapi juga dalam hal spiritual. Generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan harus mempunyai pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan kondisi bangsa saat ini dan tantangan yang mungkin akan dihadapi di masa depan, serta dapat memberikan harapan baru dan membawa angin segar bagi bangsa ini. Generasi muda harus mampu mempersiapkan diri menjadi calon pemimpin yang menumbuhkan patriotisme, menciptakan perubahan yang dinamis, berbudaya prestasi, dan semangat profesionalisme, serta mampu meningkatkan partisipasi dan peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan –serta mampu membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kepemimpinan merupakan sikap atau proses seseorang dalam memengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk mewujudkan tujuan bersama. Sosok pemimpin muda tidak hanya mampu memengaruhi, namun juga menghargai pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang, tanpa mengabaikan alasannya. Sosok pemimpin muda haruslah bisa memimpin dan tentunya mau dipimpin. Indonesia membutuhkan generasi muda yang berani, bijak, dan memiliki imajinasi, serta mimpi besar untuk mengubah hal-hal yang perlu diubah dan mempertahankan hal–hal yang sudah baik. Hadirnya golongan muda sebagai calon pemimpin masa depan menjadi harapan bagi masyarakat Indonesia agar bangsa ini dapat hidup lebih baik lagi. Epilog Untuk dapat melahirkan atau menciptakan seorang pemimpin tidaklah semudah berucap dan membalikkan telapak tangan. Tantangan zaman yang terus berkembang dan dihadapi saat ini dan di masa depan menuntut para pemuda Indonesia terus belajar serta berusaha untuk mengasah dan membina jiwa kepemimpinannya. Masalah yang dihadapi bangsa ini semakin kompleks, sehingga membutuhkan energi serta sumbangsih para pemuda yang besar untuk dapat memecahkan atau menyelesaikannya. Persoalan krisis kepemimpinan di Indonesia saat ini yang menjadi tantangan generasi muda Indonesia untuk kepemimpinan ke depan akan menjadi catatan sejarah dari masa ke masa khususnya yang berkuasa atau yang memimpin saat ini. Indonesia tidak akan selamanya bergantung kepada generasi tua yang saat ini sedang memegang tampuk kepemimpin di negeri ini. Suatu saat mereka pasti akan memberikan tongkat estafet kepemimpinan bangsa dan negara pada generasi muda. Oleh karenanya, generasi muda saat ini dituntut harus mengoptimalisasikan semua peran, pemikiran, dan potensinya dan menyiapkan dirinya demi kemajuan Indonesia di masa depan. Generasi muda Indonesia hari ini diharapkan kelak menjadi pemimpin dan pemilik masa depan yang memegang estafet kepemimpinan generasi pemimpin saat ini. * Tulisan ini pernah di muat dalam Blog penulis dengan judul “Mendorong Peran Pemimpin Muda Hari Ini, Pemilik dan Penggerak Masa Depan Literasi Kepemimpinan Dalam Perspektif UU Kepemudaan.” Author Mardiko Bagus Sumitro, biasa dipanggil Bagus, seorang ASN pada Kementerian Pemuda dan Olahraga RI. Untuk info lebih lanjut dapat melihat IG bagus_kemenpora. Penulis sangat terbuka untuk berdiskusi, senang menerima banyak masukan, saran dan membangun kolaborasi besar bersama serta mencipta karya dan legacy.

Adanyakonsep belajar merdeka tentunya bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk belajar diluar kampus. Konsep tersebut terus dikembangkan oleh Kemdikbud Ristek sebagai upaya untuk mendapatkan calon pemimpin masa depan yang berkualitas. Program MBKM Kementerian yang telah diikuti oleh mahasiswa USU diantaranya adalah:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini di zaman ketika uang dipuja-puja sebagai Tuhan, banyak pemimpin yang terlahir dari proses instan. Masyarakat seakan terhipnotis dengan janji-janji dan ada pula yang menggunakan money politik pada saat pemilihan umum. Kesejahteraan masyarakat yang menjadi cita-cita utama perubahan hanya menjadi simbol jualan pasar menuju kekuasaan. Bangsa Indonesia tengah mengalami krisis kepemimpinan nasional, yakni pemimpin memiliki ketegasan, berani dan diinginkan rakyat. Pemimpin nasional saat ini sering absen dalam peristiwa-peristiwa yang sebenarnya penting untuk bersama rakyatnya, seperti halnya kasus kekerasan yang terjadi belakangan ini. Pemimpin negeri ini tidak pernah hadir dalam persoalan-persoalan yang dialami rakyat. Ini bisa dikatakan krisis kepemimpinan. Indonesia butuh seorang pemimpin yang dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik dan sulit, serta dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai kriteria pemimpin Indonesia di masa depan. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana makna Kepemimpinan? 2. Bagaimana kondisi kepemimpinan di Indonesia? 3. Bagaimana Kriteria Pemimpin masa depan? C. Tujuan 1. Mengetahui makna kepemimpinan. 2. Mengetahui kondisi kepemimpinan di Indonesia 3. Mengetahui kriteria pemimpin masa depan. BAB II PEMBAHASAN A. Makna Kepemimpinan Istilah kepemimpinan berasal dari kata “pimpin’ yang artinya bimbing atau tuntun. Kemudian berkembang menjadi kata “memimpin” yang artinya memimpin atau menuntun, serta kata “pemimpin” yang artinya orang yang berfungsi memimpin, atau orang yang membimbing atau menuntun. Adapun istilah “pemimpin” berasal dari kata asing leader dan “kepemimpinan dari kata leadership. Menurut Pamudji 19866, kepemimpinan berbeda dengan manajemen, perbedaan tersebut antara lain 1. Kepemimpinan itu nuansanya mengarah kepada kemampuan individu, yaotu kemampuan dari seseorang pemimpin, sedangkan manajemen mengarah kepada sistem dan mekanisme kerja. 2. Kepemimpinan merupakan kualitas hubungan atau interaksi antara si pemimpin dan pengikut dalam situasi tertentu, sedangkan manajemen merupakan fungsi status atau wewenang; jadi kepemimpinan menekankan kepada pengaruh terhadap pengikut sedangkan manajemen menekankan pada wewenang yang ada. 3. Kepemimpinan menggantungakn diri pada sumber-sumber yang ada dalam dirinya kemampuan dan kesanggupan untuk mencapai tujuan, sedangkan manajemen mempunyai kesempatan untuk mengerahkan dana dan daya yang ada di dalam organisasi untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif. 4. Kepemimpinan lebih bersifat hubungan personal yang berpusat pada diri si pemimpin, pengikut dan situasi, sedangkan manajemen bersifat interpersonal dengan masukan input logika, rasio, dana, analistis, dan kuantitatif. Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya 1. Menurut Drs. H. Malayu Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. 2. Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan. 3. Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan. 4. Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu. 5. Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin. 6. Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah a. Ing Ngarsa Sung Tuladha Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya. b. Ing Madya Mangun Karsa Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya. c. Tut Wuri Handayani Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Ada beberapa pendapat tentang kepemimpinan, seperti 1. Kepemimpinan sebagai titik pusat perubahan, kegiatan, dan proses dari kelompok Cooley 2. Kepemimpinan adalah suatu kepribadian yang mempunyai pengaruh Bingham. 3. Kepemimpinan adalah seni untuk menciptakan kesesuaian faham atau keseiaan, kesepakatan Munson. 4. Kepemimpinan adalah pelaksanaan pengaruh Nash. 5. Kepemimpinan adalah tindakan atau perilaku Hemphill. 6. Kepemimpinan adalah suatu bentuk persuasi Schenk. 7. Kepemimpinan adalah suatu hubungan kekuatan/kekuasaan Janda. 8. Kepemimpinan adalah sarana pencapaian tujuan Cowley 9. Kepemimpinan adalah suatu hasil dari interaksi Bogardus 10. Kepemimpinan adalah peranan yang dipilahkan Gibb 11. Kepemimpinan sebagai inisiasi permulaan dari struktur Smith Variabel-variabel Kepemimpinan 1. Situasi dan kondisi Situasi dan kondisi yang melingkupi kepemimpinan akan mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin. Bahkan situasi dan kondisi ini dapat membentuk seseorang untuk menjadi pemimpin. 2. Pengikut Prmgikut perlu diperhatikan oleh seorang pemimpin, karena mereka dapat mempengaruhi keberhasilan kepemimpinannya. Seorang pemimpin harus mengetahui dan memahami perihal keadaan yang dipimpin. Para pengikut mengikuti pemimpin karena beberapa hal a. Adanya rasa patuh dan taat karena naluri dan nafsu b. Adanya rasa patuh dan taat karena tradisi dan adat c. Adanya rasa patuh dan taat karena agama dan budi nurani d. Adanya rasa patuh dan taat karena akal dan rasio e. Adanya rasa patuh dan taat karena peraturan hukum 3. Pribadi pemimpin Pribadi pemimpin dipandang mempunyai posisi yang strategis dalam suatu kelompok dan bahkan suatu bangsa. Kesuksesan yang dicapai oleh suatu kelompok atau suatu bangsa merupakan buah karya si pemimpin dan sekaligus petunjuk keberhasilan kepemimpinannya. Ordway Tead mengemukakan sifat-sifat seorang pemimpin a. Energi jasmani dan rohani b. Kepastian akan maksud dan arah tujuan c. Entusiasme atau perhatian yang besar d. Ramah tamah, penuh rasa persahabatan dan ketulusan hati e. Integritas atau pribadi yang bulat f. Kecakapan teknis g. Mudah menetapkan keputusan h. Cerdas i. Kecakapan mengajar j. Keyakinan Sementara itu Prof. Arifin Abdulrachman menggolongkan sifat-sifat kepemmimpinan ke dalam tiga golongan a. Sifat-sifat pokok, ialah sifat-sifat dasar yang dimiliki oleh setiap pemimpin. Sifat-sifat pokok ini meliputi adil, suka melindungi pengayom, penuh inisiatif, penuh daya tarik dan penuh kepercayaan kepada diri sendiri b. Sifat-sifat khusus karena pengaruh tempat, yaitu sifat-sifat yang pada pokoknya sesuai dengan kepribadian bangsa. c. Sifat-sifat khusus karena pengaruh dari macam atau golongan pemimpin, seperti misalnya pemimpin partai politik, pemimpin keagamaan, pemimpin sarikat buruh, dll. John D. Millett juga mengemukakan tentang empat hal penting dalam kepemimpinan, yaitu a. Kemampuan melihat organisasi secara keseluruhan menghendaki seorang pemimpin pemerintahan sebagai seseorang generalist, yaitu mengetahui serba sedikit mengenai segala sesuatu b. Kemampuan mengambil keputusan sangat diharapkan dari setiap pemimpin pemerintahan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi c. Kemampuan melimpahkan atau mendelegasikan wewenang. Kepemimpinan baru dikatakan efektif apabila ada kemampuan daripadanya untuk melimpahkan wewenang yang diikuti oleh pihak yang menerima pelimpahan. d. Loyalitas dapat diartikan selalu menanggapi secara baik atas segala bimbingan dan pengarahan yang diberikan oleh pemimpin dan stafnya. Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi Leader, yang mempunyai tugas untuk me-lead anggota disekitarnya. Sedangkan makna Lead adalah a. Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan. b. Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan tacit knowledge pada rekan-rekannya. c. Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada d. Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya. Tugas Pemimpin, Menurut James Stonen adalah a. Pemimpin bekerja dengan orang lain Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi. b. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan akontabilitas Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafhya tanpa kegagalan. c. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif, dan menyelesaikan masalah secara efektif. d. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lai e. Manajer adalah forcing mediator Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator penengah. f. Pemimpin adalah politisi dan diplomat Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya. g. Pemimpin membuat keputusan yang sulit Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah. Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah a. Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi. b. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara. c. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator. Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu a. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya. b. Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb. Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi mengenai pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. B. Kondisi Kepemimpinan di Indonesia Ada penurunan keteladanan kepemimpinan yang terjadi sekarang. Hal ini cukup beralasan mengingat permasalahan yang terjadi di bangsa ini seperti korupsi, penggunaan kekuasaan untuk kepentingan tertentu, kasus kekerasan dan tindak terororisme dan sampai pada etika anggota dewan yang sangat tidak beralasan menonton video porno saat sidang berlangsung, hal ini sungguh menampar wajah bangsa. Kejadian seperti ini seperti tidak kunjung usai untuk segera dituntaskan. Ditambah lagi mulai semakin maraknya aksi-aksi demo menolak kepemimpinan yang terjadi akhir-akhir ini semakin memperkuat indikasi bahwa ada sesuatu yang tidak diinginkan masyarakat dari sosok seorang pemimpin. Statement-statment mengenai “krisis kepercayaan” yang mulai berkembang di masyarakat mulai diangkat dalam diskusi-diskusi yang dilakukan stasiun televisi. Lagi-lagi ini memperkuat bahwa krisis kepemimpinan mulai menjadi eforia gunung es yang sewaktu-waktu akan meledak dan akan menimbulkan terulangnya kembali reformasi yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Peristiwa ini masih merupakan sekelumit masalah yang sebenarnya masih banyak terjadi di dalam masyarakat dan tentu dibutuhkan sosok seorang pemimpin yang berani, tegas dan bijaksana untuk menyelesaikannya. masalah yang terjadi dalam dinamika kepemimpinan kita saat ini. Dimana orang-orang merasa bahwa mereka adalah seorang pemimpin dan mampu memimpin. Pemimpin-pemimpin “karbit” kerap bermunculan ke panggung politik. Partai tidak lagi menjadi proses pendidikan untuk menjadi pemimpin, partai hanya dijadikan kendaraan politik semata dengan uang sebagai motor penggeraknya. Tidak jarang juga kepopuleran menjadi indikator penting sebagai salah satu yang dipaksakan. Permasalahan lain dari kepemimpinan kita adalah kurang tegas dalam memimpin sehingga masyarakat menjadi bingung dengan pola kepemimpinan yang berkembang. Ditambah lagi dengan bumbu-bumbu politik pencitraan yang menjadi landasan dalam bertindak. Sehingga jika permasalahan muncul membutuhkan waktu yang sangat lama untuk segera diantisipasi dan ditanggulangi. Hal-hal lain yang juga mulai berkembang yaitu paradigma berpikir tentang seorang pemimpin. Kecenderungan yang terjadi dalam pola kepemimpinan kita adalah menganggap dirinya sebagai “raja” yang harus disembah dan dipuja-puja. Ketika para pemimpin datang berkunjung maka blokade-blokade jalan dilakukan dengan dalih pengamanan yang bisa dianggap terlalu berlebihan. Selain itu, tantangan terberat bagi seorang pemimpin, menurut Locke adalah menanamkan visi yang sudah dikembangkan kepada anggota organisasi. Ini merupakan hal esensial yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin kepada anggota-anggotanya sehingga segenap anggota dapat mengerti dan memahami visi yang menjadi tujuan organisasi atau perusahaan yang mereka ikuti. Dengan mengetahui visi maka segenap tindakan para anggota menuju ke arah tercapainya visi tersebut. Tidak hanya itu, pemimpin mempunyai kewajiban lain yaitu menghidupkan dan memberi energi pada visi agar dapat menjadi roh seluruh anggota organisasi C. Kriteria Pemimpin Masa Depan Menurut Peter. F. Drucker seorang pemimpin efektif mempunyai paling tidak ciri-ciri utama seperti berikut, yaitu 1. seorang pemimpin harus mempunyai pengikut, kemudian dia bisa muncul sebagai pemikir besar atau seorang nabi; 2. seorang pemimpin yang efektif bukanlah orang yang dicintai atau dikagumi, tetapi adalah orang yang mampu menggugah pengikutnya melakukan hal-hal besar, karena tujuan seorang pemimpin adalah bukan mencapai popularitas melainkan mencapai atau menghasilkan sesuatu; 3. seorang pemimpin harus melakukan tindakan yang nyata dalam artian memberi keteladanan; 4. seorang pemimpin tidak akan menjadikan kepemimpinannya menjadi sesuatu yang berorientasi pada jabatan, hak istimewa, gelar, atau pun uang, karena pemimpin dan kepemimpinan adalah tanggung jawab. Maka dari itu, masih kata Peter F. Drucker, seorang pemim­pin yang efektif, tanpa memperhatikan kepribadian, gaya, kemam­puan, maupun minatnya, seorang pemimpin yang efektif mempunyai cara kerja yang kurang lebih sama, yang jika dikristalisasikan dapat dituliskan seperti berikut 1. seorang pemimpin tidak memulai dengan pertanyaan "Apa yang saya inginkan?" tetapi selalu akan mulai dengan pertanyaan "Apa yang perlu dikerjakan?"; 2. berikutnya seorang pemimpin akan bertanya "Apa yang dapat dan harus saya lakukan untuk membuat adanya perbedaan?" untuk menun­jukkan bahwa pada titik inilah dia mempunyai kemampuan dan ke­kuatan yang dapat diandalkan; 3. seorang pemimpin akan senantia­sa bertanya "Apa misi dan sasaran organisasi?" dalam bingkai pemikiran apa saja yang menentukan kinerja dan hasil suatu or­ganisasi; 4. seorang pemimpin mempunyai tenggang rasa yang tinggi terhadap perbedaan pada setiap orang dan dia tidak mencari orang yang mirip dengan dirinya semata untuk diajak bekerja sama, atau dengan kata lain mereka jarang bertanya "Apakah saya suka atau tidak suka kepada seseorang?", tetapi ketika menyangkut masalah prestasi, standar, dan nilai seseorang, pemimpin yang efektif biasanya sangat tidak toleran; 5. seorang pemimpin yang efektif tidak takut pada kelebihan yang dimiliki rekan-rekan sekerja mereka, bahkan mereka menyukai kelebihan tersebut; 6. seorang pemimpin yang efektif selalu berhasil bertahan terha­dap godaan dan rayuan untuk mengerjakan hal-hal yang populer dan bukannya hal-hal yang tepat, serta biasanya lebih suka memilih menyelesaikan pekerjaan yang kecil, sedang-sedang, atau sederha­na, daripada berusaha menyelesaikan pekerjaan besar yang sering­kali hanya merupakan angan-angan kosong berbingkai popularitas. Pemimpin Sejati Empat Kriteria Pemimpin Sejati yaitu 1. Visioner Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Andy Stanley dalam bukunya Visioneering, melihat pemimpin yang punya visi dan arah yang jelas, kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada mereka yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan. 2. Sukses Bersama Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya. Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bag dirinya sendiri, namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk mendorong orang-orang yang dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan bersama. 3. Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar Teachable and Learn continuous Banyak hal yang harus dipela ari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar dari pengalaman-diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang Pemimpin. Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang positif juga bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong Skill kepemimpinan akan meningkat. 4. Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan Pemimpin Sejati bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau saat dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang yang visioner yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa depan. Pemimpin yang mempersiapkan pemimpin berikutnya barulah dapat disebut seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam berbagai aspek kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan Sukses jika ia mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya. Kriteria Pemimpin Indonesia Masa Depan 1. Pertama, seorang pemimpin yang hendak dipilih adalah seorang elite politik yang memiliki tanggung jawab besar, haruslah memiliki pengetahuan yang luas. Unsur ini sangat penting di masa kini. Mengapa demikian? Agar dapat berubah lebih cepat dalam persaingan yang ketat dan cepat dimana lingkungan yang sangat tidak pasti untuk ke depan, pemimpin harus mampu berfungsi sebagai katalis dalam problem solving, toleran terhadap resiko, berfikir dalam gambaran keseluruhan dengan keahlian teknis yang menonjol, fokus dalam mengembangkan hal-hal yang tidak terukur, memiliki keterampilan non teknis dan pengetahuan lintas fungsi/antar disiplin seperti matematika, logika, sejarah, filsafat, sastra dan bahasa asing serta disiplin ilmu lainnya. 2. Kedua, pemimpin harus memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan informasi dengan baik dan mengkomunikasikannya dengan jelas, singkat, dan persuasif, keterampilan untuk menganalisis informasi yang kompleks sampai membuat keputusan yang tepat berdasarkan pendekatan secara logis. Biasanya seorang pemimpin akan mencari solusi atau jawaban yang terbaik, bukan jawaban yang ingin kebanyakan didengar oleh bawahan. 3. Ketiga, seorang pemimpin yang hebat biasanya juga “knowledge worker” yang seringkali memiliki pengetahuan antardisiplin dan memiliki pengalaman, serta secara bersamaan menerapkan pengetahuan yang berasal dari beberapa bidang untuk memecahkan masalah. Mereka seringkali dapat mengkombinasikan pengetahuan yang berbeda-beda, seperti bisnis dan teknologi. Keempat, adalah seorang pemimpin masa depan juga harus mengerti visi organisasi yang spesifik dan berperan untuk bisa melihat dan merespon kebutuhan masyarakat. BAB III PENUTUP A. Simpulan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Ada penurunan keteladanan kepemimpinan yang terjadi sekarang. Hal ini cukup beralasan mengingat permasalahan yang terjadi di bangsa ini seperti korupsi, penggunaan kekuasaan untuk kepentingan tertentu, kasus kekerasan dan tindak terororisme dan sampai pada etika anggota dewan yang sangat tidak beralasan menonton video porno saat sidang berlangsung, hal ini sangguh menampar wajah bangsa. Pemimpin Indonesia masa depan adalah harus Pertama, pemimpin harus punya integritas. Bukanya kita selalu selalu mengatakan, paling enak berhubungan dengan orang yang memiliki integritas. Kedua, pemimpin harus mengakui akan adanya perbedaan dan keanekaragaman bangsa kita. Dengan demikian, pemimpin masa depan negeri ini mampu mengelola segala perbedaan budaya, latar belakang suku dan agama, serta kepentingan seluruh elemen bangsa ini lalu mengubahnya menjadi peluang dan kelebihan. Jadi pemimpin masa depan adalah pemimpin ang berpikiran terbuka open minded. B. Saran Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri. Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin. DAFTAR PUSTAKA Clark, Evelyn. 2007. Bagaimana Para Pemimpin Besar Menggunakan Cerita Untuk Meningkatkan Kesuksesan. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama. Pamudji, S. 1986. Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Jakarta PT. Bina Aksara. Purwanto, M. Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta Erlangga. Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. Suyanto, M. 2005. Smart In Leadership Belajar dari Kesuksesan Pemimpin Top Dunia. Yogyakarta Penerbit ANDI Yogyakarta. -. 2006. Revolusi Organisasi dengan memberdayakan Kecerdasan Spiritual. Yogyakarta Penerbit ANDi Yogyakarta. Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta Rajawali Pers.
Beliau adalah calon pemimpin masa depan, sudah menjadi pemimpin saat ini. Tentunya punya kapasitas untuk memimpin bangsa ini dalam ruang lingkup yang lebih besar lagi," kata Yenny. Menurut dia, beberapa kontribusi Erick, antara lain menciptakan program Mekaar atau layanan permodalan bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro. JAKARTA, - Pertukaran Mahasiswa Merdeka PMM adalah salah satu program di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Ditjen Diktiristek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek. "Program ini menjadi unggulan karena memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan perguruan tinggi asal," ujar Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi LLDikti Wilayah III, Paristiyanti Nurwardani. Dalam program ini, lanjut Paris, akan terciptanya ruang jumpa antara mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia melalui kegiatan akademik dan non akademik. "Program PMM akan membentuk para pelajar Pancasila dan calon pemimpin masa depan, di mana PMM akan mendorong pemulihan pandemi dan membawa Indonesia menyongsong ke masa depan," tuturnya. PMM juga membuka kesempatan antar mahasiswa dan antar perguruan tinggi untuk saling berkolaborasi. Sebagai fasilitator peningkatan mutu perguruan tinggi di lingkungannya, LLDikti Wilayah III di bawah naungan Kemendikbudristek menggandeng Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Badiklat Kemenhan untuk mensinergikan antara PMM dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara PKBN. PMM PKBN akan menjadi program sinergi baru antara Kemendikbudristek dan Kemenhan sebagai upaya membangun daya tangkal bangsa agar memiliki karakter dan sikap rasa cinta tanah air, keyakinan pada Pancasila sebagai ideologi negara dan kerelaan berkorban bagi bangsa. Kemudian, kesadarann berbangsa dan bernegara, dan negara yang teraktualisasi sesuai profesi warga negara sebagai kemampuan bela negara melalui perguruan tinggi, para dosen, dan mahasiswa. Output dari program PMM PKBN ini, mahasiswa dapat menyetarakan Satuan Kredit Semester SKS setara 20 SKS, mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi dari Perguruan Tinggi yang telah ditunjuk, sertifikat Bela Negara dari Badiklat Kemenhan yang dapat meningkatkan daya saing. Sejalan dengan hal tersebut, Paris meyakini bahwa informasi dan komunikasi saat ini sudah menjadi bagian dari infrastruktur pembangunan sebuah bangsa yang menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan. "Bela negara tidak selalu identik dengan pendidikan militer, tetapi melalui hal lain. Misalnya saja di bidang keamanan siber yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Kita menyadari saat ini ada saja serangan di dunia maya dan telah menjadi trend baru dalam perang modern di abad-21," imbuhnya. Oleh karena itu, dari Jakarta untuk Indonesia, kita bersama-sama membela negara dengan membangun kekuatan siber melalui program PMM PKBN. Program PMM PKBN ini juga akan mendukung program transformasi digital di Indonesia yang dicananangkan oleh Presiden Jokowi. "Salah satunya pengembangan roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis, terutama sektor pendidikan dan menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia SDM yang berkompetensi talenta digital," tambahnya.*** Hasilnya memang tidak bisa dilihat sekarang, tetapi, 20 tahun ke depan, kita akan melihat generasi-generasi luar biasa yang muncul dari Jember.' MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi mengajak para pelajar memposisikan diri sebagai calon-calon pemimpin masa depan. Sebagai calon pemimpin masa depan, katanya, para pelajar harus tekun belajar termasuk mengikuti berbagai kegiatan yang mendukung. Hal itu disampaikan di depan 540 pelajar dan 60 guru pembimbing yang mengikuti Kawah Kememimpinan Pelajar di Kaliurang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa 23/10 malam. "Students today, leaders tomorrow," katanya. Baca juga Persaingan SBMPTN 2019 Ketat Menurut Menteri, para pelajar yang terpilih menjadi peserta kegiatan ini harus berbangga dan memanfaatkan kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan dengan baik. "Kamu semua harus bangga, karena telah terpilih mengikuti kegiatan Kawah Kepemimpinan Pelajar," jelasnya. Dikatakan, melalui kegiatan ini diharapkan para pelajar ini nantinya akan mampu mengembangkan diri dan secara berjenjang hingga tingkat pendidikan yang lebih tinggi. "Dari situ diharapkan mulai terlihat calon-calon pemimpin di kalangan para pelajar," kata Menteri. Para pelajar dan guru pembimbing yang mengikuti latihan kali ini. berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pada kesempatan itu, Mendikbud menyaksikan pementasan berbagai bentuk kesenian yang ditampilkan para pelajar. Bahkan, Mendikbud juga menyempatkan diri menghibur para peserta dengan membawakan lagu berjudul Kereta Malam yang diiringi band pelajar. OL-2 GCK ini juga dinilainya menjadi acara paling efektif untuk menyiapkan calon-calon pemimpin di masa yang akan datang. Mereka dibekali dengan seperangkat skill baik secara akademik atau teknik. Maupun kemampuan sebagai pemimpin dalam menemukan solusi problematika yang dihadapi masyarakat," ujar Anwar Sadad. Hiruk pikuk perpolitikan negeri ini menjadikan headline dimedia Massa dan elektronik; dari, usai bahkan menjelang pesta demokrasi akan datang mulai level presiden, legislatif, kepala daerah hingga pemilihan Kepala Desa bahkan pemilihan RT yang sejatinya banyak pelajaran yang bisa diambil hikmahnya oleh masyarakat. Even hajatan demokrasi semacam itu laiknya memunculkan kedewasaan berdemokrasi masyarakat semakin teruji dan terasah. Pembelajaran berdemokrasi tersebut, sebenarnya bisa diawali dari level yang paling kecil semisal dilingkungan sekolah yakni dengan adanya pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS. Pendidikan demokrasi melalui pemilihan ketua OSIS yang dilakukan secara langsung, menjadi pembelajaran berharga bagi para siswa untuk mengenal proses demokrasi yang pada saatnya nanti anak-anak kita menjadi bagian dari masyarakat sesungguhnya, mereka sudah memiliki pengalaman yang pengenalan proses demokrasi sejak dini ini perlu ditanamkan oleh sekolah yang merupakan sumber pendidikan utama anak bangsa ini. Mengenalkan pendidikan demokrasi bagi siswa merupakan langkah awal menyiapkan calon pemimpin masa depan bangsa, setidaknya banyaknya calon pemimpin ke depan yang kaya pengalaman mulai dari jenjang sekolah sebagai suatu proses pembelajaran untuk memberi pengalaman kepada siswa khususnya praktik pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PPKn, IPS dan pengembangan karaktek siswa lebih baik mala demokrasi perlu diajarkan dan dipraktekkan sejak dini untuk anak-anak kita, mulai dari sekolah mereka. Siswa belajar bagaimana memilih seorang pemimpin secara demokratis. Bagaimana praktek menggunakan hak suara atau hak pilihnya untuk menentukan siapa yang berhak dan pantas menjadi pemimpinnya dalam suatu wadah organisasi siswa OSIS. Kegiatan memilih ketua OSIS yang disalurkan melalui Pemiu OSIS sudah menjadi agenda rutin tahunan sebagai upaya menanamkan pemahaman demokrasi sejak dini kepada anak didiknya melalui pemilihan ketua OSIS secara langsung, umum, bebas, dan berdemokrasi ala pelajar ini diyakini sebagai proses pemahaman demokrasi yang baik bagi pelajar agar tidak canggung lagi ketika kelak hidup bermasyarakat dan ikut berperanserta dalam kehidupan bernegara yang menganut sistem demokrasi. Model pemilihan ketua OSIS secara langsung dapat mendorong peran siswa menjadi lebih dominan dan selaras dalam pembelajaran untuk membentuk karakter siswa yang diharapkan sejalan dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Kegiatan di sekolah ini bisa dijadikan sarana pembelajaran kehidupan berdemokrasi bagi siswa. Dengan pendidikan demokrasi sejak dini melalui praktek yang dibuat mulai dari rangkaian pembentukan panitia pemilihan pengurus OSIS, kampanye, debate calon, pelaksanaan pemilihan hingga pelantikan calon dalam pelaksanaan pemilihan ketua OSIS dapat dijadikan agenda tahunan sekaligus hari istimewa bagi siswa sebagai ajang pesta demokrasi ala pelajar. Dari sebuah pembelajaran demokrasi yang bermula dari sekolah tentunya banyak hal yang didapat. Kegiatan tersebut akan membuahkan karakter yang kuat, menghasilkan pemimpin yang bisa mengendalikan dirinya sendiri tentunya juga akan mampu mengendalikan sesuatu yang lebih besar orang lain. Saya pikir semua orang bisa belajar bagaimana memandang sebuah peristiwa demokrasi yang cerdas dan santun. Berkompetisi dalam pemilihan ketua OSIS dapat menghilangkan gap antara siswa, memperluas peranan siswa, memasukan ide-ide mereka dalam banyak agenda kegiatan sekolah. Terlebih sikap dan perilaku yang sportif dan santun dalam pembelajaran demokrasi dapat dinyatakan bahwa menang atau kalah itu hal biasa, harus sportif dan berlapang dada. Kesantunan disini sebagai sebuah karakter yang lahir dari kepolosan, kebiasaan dan budaya sekolah yang menjadi bagian kehidupan siswa sehari-hari. Harapan besar tentunya dapat dipetik terutama dalam mempertajam sudut pandang terhadap cara anak belajar dan menilai. Serta melihat mereka sebagai pribadi yang unik dan istimewa bukan hanya sebagai anak-anak tetapi calon-calon cendikiawan masa pelajar itu belajar mamahami, menarik kesimpulan, membuat argumen, menghargai orang lain dengan unik dari sudut pandang mereka sendiri. Mereka tak melulu harus didikte karena mereka belajar dari mengamati, mengalami, merenungi dan menggunakan landasan-landasan teori dari buku teks, referensi belajar di sekolah, Akhirnya meminjam istilah filosofis masyarakat Lampung yang penuh keragaman,"Amun mak kham sapa lagi, Amun mak ganta kemeda lagi Kalau bukan kita siapa lagi, Kalau bukan sekarang kapan lagi," Saya meyakini akan terlahir pemimpin yang berkualitas harapan banyak Aan Frimadona Roza, Kepala Sekolah SMPN 2 Kasui Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung, Saat ini di musim penghujan menanam cabai keriting di halaman rumahnya.

Eksistensiseorang pemuda, demi Allah, adalah dengan ilmu dan ketaqwaan. Jika keduanya tidak ada padanya, maka tidak ada jati diri padanya (Al Imam Asy Syafi

Jakarta ANTARA - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud Iwan Syahril mengatakan Program Guru Penggerak akan melahirkan guru yang merupakan calon pemimpin masa depan. "Guru penggerak akan menjadi calon pemimpin masa depan. Mereka akan menjadi teladan bagi guru lainnya dan menjadi contoh bagaimana mempraktikkan pembelajaran yang berpusat pada murid," ujar Iwan dalam taklimat media secara daring di Jakarta, Senin. Sebelumnya, Kemendikbud meluncurkan Program Guru Penggerak. Guru penggerak merupakan ujung tombak karena dia yang menggerakkan pendidikan secara riil. Ujung-ujungnya reformasi pendidikan di Tanah Air, harus berawal dan berakhir kepada guru yang memimpin unit-unit pendidikan maupun kelas. Baca juga Kemendikbud Guru Penggerak tidak hanya untuk sekolah negeri Guru penggerak berperan penting dalam mencapai tujuan Merdeka Belajar yakni Pelajar Pancasila yang memiliki tujuh kriteria yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebhinnekaan global, bernalar kritis, dan mandiri. "Guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila," terang Iwan. Guru penggerak memiliki perbedaan dengan guru yang baik, yang mana guru penggerak mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, menjadi pelatih bagi guru yang lain agar pembelajaran dapat terpusat pada murid, menjadi teladan dan agen perubahan dalam ekosistem pendidikan. Baca juga Mendikbud puji dua kepala sekolah inspiratif Iwan mendorong agar guru mengikuti seleksi Program Guru Penggerak. Pendaftaran telah dibuka pada tanggal 13 Juli -22 Juli 2020 melalui laman Untuk angkatan pertama, seleksi Program Guru Penggerak dibuka untuk guru TK,SD,SMP,dan SMA. Program tersebut akan menjangkau 56 kabupaten/kota di Tanah Air pada angkatan pertama. "Kuota peserta Program Guru Penggerak sebanyak peserta untuk angkatan pertama," jelas dia. Program tersebut terbuka untuk guru yang terdaftar di Dapodik baik PNS maupun non PNS. Jika lulus seleksi, maka guru tersebut akan mendapatkan pelatihan selama sembilan bulan, yang terdiri dari pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama sembilan bulan bagi calon guru penggerak. Selama pelaksanaan program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.***3*** Baca juga Mendikbud dorong Guru Penggerak jadi kepala sekolah Baca juga Mendikbud luncurkan Merdeka Belajar episode Guru Penggerak Baca juga Indonesia butuh banyak guru penggerakPewarta IndrianiEditor Triono Subagyo COPYRIGHT © ANTARA 2020

BERANDA/ Headline Kusnadi Ingatkan Pentingnya Menyiapkan Calon Pemimpin Bangsa Sejak Sekarang. Ikuti Kami; 28 Juli 2022 | 15:11 28 Juli 2022 | 15:08 oleh Yolan. Kusnadi Ingatkan Pentingnya Menyiapkan Calon Pemimpin Bangsa Sejak Sekarang.
0% found this document useful 0 votes5 views20 pagesOriginal Title2. Pelajar NU Calon Pemimpin Masa DepanCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes5 views20 pagesPelajar NU Calon Pemimpin Masa DepanOriginal Title2. Pelajar NU Calon Pemimpin Masa DepanJump to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Pemimpinadalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan memengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasannya. Setiap pemimpin mempunyai masanya masing-masing. Artinya, tidak selamanya seorang pemimpin akan terus menjadi pemimpin. Maka dari itu, regenerasi kepemimpinan sangat penting adanya.
Bogor ANTARA - Himpunan Alumni HA IPB bekerja sama dengan IPB University mengadakan program penjaringan calon pemimpin yang gesit di masa depan atau "Future Agile Leader Program" FALP dengan menyasar pada ketua OSIS/MPK/ekstrakurikuler SMA di seluruh Indonesia. Ketua Umum DPP Himpunan Alumni IPB Fathan Kamil, melalui layanan zoom meeting yang dipantau di Bogor, Rabu mengatakan kegiatan FALP ini bertujuan untuk memberikan bekal pemimpin muda berkualitas kepada ketua OSIS/MPK/ekstrakurikuler SMA di seluruh Indonesia, guna menyongsong terwujudnya "Indonesia Emas Tahun 2045". Menurut Fathan Kamil, konstruksi masa depan bangsa harus diwarnai dengan ciri peradaban pemimpin yang kreatif dan tangguh. Para pemangku kepentingan di IPB University memiliki kepedulian sangat kuat bagaimana dapat melahirkan peradaban kepemimpinan yang kreatif dan tangguh tersebut. "Guna membangun perspektif visi yang dapat diterjemahkan dalam konteks sumber daya saat ini, HA IPB menyelenggarakan kegiatan FALP," katanya. Menurut Fathan, perguruan tinggi sebagai satuan lembaga pendidikan yang kuat dapat berperan membangun persfektif karakter kepemimpinan masa depan, di antaranya mampu mengonstruksikan visi jauh ke depan dan mampu menarik pada kondisi saat ini. Sementara itu, Rektor IPB University Arief Satria mengatakan kampusnya memiliki visi melahirkan calon pemimpin masa depan yang kreatif dan tangguh. Menurut Arif Satria, guna mewujudkan visi besar bangsa, IPB akan melatih para pelajar di SMA dan mahasiswa dengan menggali potensi kepemimpinan yang dimilikinya. Keberhasilan calon pemimpin di masa depan, kata dia, ditentukan dari prosesnya, sehingga calon pemimpin perlu disiapkan sejak awal, baik kemampuan kepempinannya maupun pemimpin yang akan menduduki jabatan setelah lulus. "Kepemimpinan di Indonesia harus jauh lebih berkualitas dengan generasi produktif pada bangsa lainnya,” katanya. Ketua Himpunan Alumni IPB Fathan Kamil mengatakan pada program FALP yang diluncurkan secara virtual, ada pendaftar dari lulusan SLTA yang direkrut. Dari jumlah ini, disaring menjadi peserta, kemudian disaring lagi menjadi 200 peserta, dan akhirnya terpilih 30 orang. Peserta terpilih, nantinya akan mendapat akses masuk ke IPB University tanpa Riza HarahapEditor Masuki M. Astro COPYRIGHT © ANTARA 2021
Rm3S8yn.
  • w6yb965u9f.pages.dev/23
  • w6yb965u9f.pages.dev/760
  • w6yb965u9f.pages.dev/909
  • w6yb965u9f.pages.dev/110
  • w6yb965u9f.pages.dev/866
  • w6yb965u9f.pages.dev/155
  • w6yb965u9f.pages.dev/34
  • w6yb965u9f.pages.dev/875
  • pelajar calon pemimpin masa depan